hi guys. gue balik lagi nih setelah sekian lama hibernasi(?) hahaha. gak deng canda, gue baru sempet aja sih tbh posting di sini. readers kangen? kangen ajadeh buat nge legain hati lol
Kan lagi marak noh kasus kekerasan pada siswa baru saat MOPD atau MOS. So, in this occasion i'd like to talk about MOPD also known as MOS activity in Indonesia.
Actually, MOS adalah untuk memperkenalkan siswa baru tentang semua hal yang ada di sekolah barunya, lingkungan baru yang akan ia tempati selama 3 tahun ajaran. Yeah, sebenernya ini salah satu program yang paling gue sukai. bukan karena kemarin gue salah satu panitia MOS dan bisa seenaknya memperlakukan adek kelas enggak. nggak gitu sistem MOS di sekolah gue hoho
Maksud gue, gue suka MOS ini karena kaka kelas sama adek kelasnya bisa lebih akrab disini. Memang sih gak gue pungkiri kalo saat ini banyak "oknum" yang memanfaatkan saat saat MOS untuk balas dendam or something like that. Based on my experience MOS itu cenderung ke pengenalan sekolah, peraturan sekolah, kurikulum yang akan dijalani selama mengenyam pendidikan, ekstrakurikuler dan lainnya. MOS itu gak seharusnya menjadi ajang balas dendam senior pada juniornya, udah bukan saatnya kita menggunakan kekerasan untuk mendidik. TEGAS ITU PERLU, NAMUN TAK PERLU MENGGUNAKAN KEKERASAN. Itu yang selama ini gue tau, TEGAS TAK HARUS MENGGUNAKAN KEKERASAN. Its Different between "Tegas" and "Keras". kita memang harus tegas agar adik adik yang menjadi peserta MOPD selalu disiplin, tepat waktu, cermat, mandiri, etc.
Tbh, gue gak setuju kalo next time MOPD atau MOS bakal dihapus. Karena menurut gue, pembentukan mental peserta didik juga sedikit banyak akan terjadi disini. Siswa baru akan berusaha berfikir untuk memecahkan teka teki yang diberikan panitia, bagaimana membagi waktu untuk menyelesaikan tugas dari panitia, bagaimana ia bekerja sendiri dan tidak seluruh tugas MOSnya dikerjakan oleh orangtua.
Hanya saja, pelaksanaannya di sekolah memang harus selalu diawasi oleh pembina dan guru Bimbingan Konseling agar panitia MOS dapat mengorganisir kegiatan ini dengan baik, bijak dan tidak menyimpang dari tujuan sebenarnya.
Semisal nih, biasanya kan ada tuh siswa baru yang telat dateng MOS. Mulai jam 7 tapi dia baru dateng jam 7.05 huh, cukup diberi hukuman minta tandatangan senior/guru atau hal hal lain yang tidak berbau kekerasan dan tidak mengurangi hak si siswa baru untuk dapat materi saat MOS. Gue percaya kok kalo MOS di Indonesia sistemnya bisa diperbaiki dan lebih diawasi.
Terus ada lagi tuh biasanya yang perlengkapan MOS nya kurang, nah itu cukup disuruh nyanyi atau apalah yang kira kira cukup bijak dan membuat jera. semua hal pasti ada solusinya, tidak harus menggunakan kekerasan.
Untuk penampilan, gue rasa ga ada masalah selama aturan itu bertujuan agar peserta MOS berpenampilan rapi dan tidak mencoreng coreng wajah menggunakan bahan kimia yang berbahaya buat kulit like spidol, cat, etc.
It can be a fun activity if we can fill with positive things and be wise to give punichment. Kita tentunya bisa dong berfikir kalau fisik dan mental orang pasti berbeda. ada yang kuat, ada yang tidak cukup kuat, jangan disama ratakan. Kita harus open minded, jangan kaku.
Di luar negri, banyak kok negara yang menerapkan kegiatan orientasi siswa baru pada sistem pendidikannya, namun cara yang digunakan sangat berbeda jauh dengan di Indonesia. Mereka pada intinya adalah memperkenalkan lingkungan sekolah dan membentuk karakter siswa. Maka dari itu, gue percaya kalo MOS di Indonesia bisa lebih bijak pelaksanaannya tanpa harus dihapus.
Yhaa okedeh sekian dulu post dari gue kali ini. mohon maaf ya kalo bahasanya ga tertata dengan rapi dan mungkin ada yang gak setuju dengan usulan gue kali ini tentang MOS di sekolah hehe,
mungkin kalo readers ada yang punya saran lebih baik, bisa comment dibawah :))
TERIMAKASIH
Kan lagi marak noh kasus kekerasan pada siswa baru saat MOPD atau MOS. So, in this occasion i'd like to talk about MOPD also known as MOS activity in Indonesia.
Actually, MOS adalah untuk memperkenalkan siswa baru tentang semua hal yang ada di sekolah barunya, lingkungan baru yang akan ia tempati selama 3 tahun ajaran. Yeah, sebenernya ini salah satu program yang paling gue sukai. bukan karena kemarin gue salah satu panitia MOS dan bisa seenaknya memperlakukan adek kelas enggak. nggak gitu sistem MOS di sekolah gue hoho
Maksud gue, gue suka MOS ini karena kaka kelas sama adek kelasnya bisa lebih akrab disini. Memang sih gak gue pungkiri kalo saat ini banyak "oknum" yang memanfaatkan saat saat MOS untuk balas dendam or something like that. Based on my experience MOS itu cenderung ke pengenalan sekolah, peraturan sekolah, kurikulum yang akan dijalani selama mengenyam pendidikan, ekstrakurikuler dan lainnya. MOS itu gak seharusnya menjadi ajang balas dendam senior pada juniornya, udah bukan saatnya kita menggunakan kekerasan untuk mendidik. TEGAS ITU PERLU, NAMUN TAK PERLU MENGGUNAKAN KEKERASAN. Itu yang selama ini gue tau, TEGAS TAK HARUS MENGGUNAKAN KEKERASAN. Its Different between "Tegas" and "Keras". kita memang harus tegas agar adik adik yang menjadi peserta MOPD selalu disiplin, tepat waktu, cermat, mandiri, etc.
Tbh, gue gak setuju kalo next time MOPD atau MOS bakal dihapus. Karena menurut gue, pembentukan mental peserta didik juga sedikit banyak akan terjadi disini. Siswa baru akan berusaha berfikir untuk memecahkan teka teki yang diberikan panitia, bagaimana membagi waktu untuk menyelesaikan tugas dari panitia, bagaimana ia bekerja sendiri dan tidak seluruh tugas MOSnya dikerjakan oleh orangtua.
Hanya saja, pelaksanaannya di sekolah memang harus selalu diawasi oleh pembina dan guru Bimbingan Konseling agar panitia MOS dapat mengorganisir kegiatan ini dengan baik, bijak dan tidak menyimpang dari tujuan sebenarnya.
Semisal nih, biasanya kan ada tuh siswa baru yang telat dateng MOS. Mulai jam 7 tapi dia baru dateng jam 7.05 huh, cukup diberi hukuman minta tandatangan senior/guru atau hal hal lain yang tidak berbau kekerasan dan tidak mengurangi hak si siswa baru untuk dapat materi saat MOS. Gue percaya kok kalo MOS di Indonesia sistemnya bisa diperbaiki dan lebih diawasi.
Terus ada lagi tuh biasanya yang perlengkapan MOS nya kurang, nah itu cukup disuruh nyanyi atau apalah yang kira kira cukup bijak dan membuat jera. semua hal pasti ada solusinya, tidak harus menggunakan kekerasan.
Untuk penampilan, gue rasa ga ada masalah selama aturan itu bertujuan agar peserta MOS berpenampilan rapi dan tidak mencoreng coreng wajah menggunakan bahan kimia yang berbahaya buat kulit like spidol, cat, etc.
It can be a fun activity if we can fill with positive things and be wise to give punichment. Kita tentunya bisa dong berfikir kalau fisik dan mental orang pasti berbeda. ada yang kuat, ada yang tidak cukup kuat, jangan disama ratakan. Kita harus open minded, jangan kaku.
Di luar negri, banyak kok negara yang menerapkan kegiatan orientasi siswa baru pada sistem pendidikannya, namun cara yang digunakan sangat berbeda jauh dengan di Indonesia. Mereka pada intinya adalah memperkenalkan lingkungan sekolah dan membentuk karakter siswa. Maka dari itu, gue percaya kalo MOS di Indonesia bisa lebih bijak pelaksanaannya tanpa harus dihapus.
Yhaa okedeh sekian dulu post dari gue kali ini. mohon maaf ya kalo bahasanya ga tertata dengan rapi dan mungkin ada yang gak setuju dengan usulan gue kali ini tentang MOS di sekolah hehe,
mungkin kalo readers ada yang punya saran lebih baik, bisa comment dibawah :))
TERIMAKASIH